Saturday, 19 October 2019

Penelitian Metode Ilmiah Dan Metode Non Ilmiah

A. Pengertian Metode Ilmiah Dan Non Ilmiah
1. Metode Ilmiah
     Definisi metode ilmiah yaitu suatu proses keilmuan yang dilakukan secara sistematis untuk mendapatkan suatu pengetahuan berdasarkan bukti yang ada. Melalui metode ilmiah, kita akan mendapatkan kesimpulan berdasarkan bukti-bukti dan tersusun secara teratur. Eksperimen atau percobaan-percobaan yang dilakukan akan diragukan jika tidak dilakukan metode ilmiah.
     Metode Ilmiah adalah cara untuk menunjukkan dan memberikan bukti akan kebenaran suatu teori dan atau pernyataan terkait dengan yang akan dikemukakan. Suatu Penelitian Ilmiah akan berhasil dengan baik apabila dilakukan dengan struktur metode ilmiah, seperti : Perumusan masalah, Penyusunan Kerangka Berpikir/ Dasar Teori, Penarikan Hipotesis, Eksperimen/Percobaan, Analisis Data, Penarikan Kesimpulan.

2. Metode Non Ilmiah
     Metode non ilmiah merupakan suatu cara yang digunakan untuk memecahkan masalah. Namun dalam pemecahan masalah tersebut hanya berdasarkan pada  pendapat atau anggapan dari para ahli pikir atau dari para penguasa yang dianggap benar. Padahal anggapan itu belum tentu dapat dibuktikan kebenarannya.

B. Perbedaan Metode Ilmiah Dan Non Ilmiah
1. Metode Ilmiah
Suatu Penelitian Ilmiah akan berhasil dengan baik apabisa dilakukan dengan struktur metode ilmiah. Struktur metode ilmiah memiliki beberapa langkah sebagai berikut:
a. Perumusan masalah
     Perumusan masalah merupakan langkah untuk mengetahui masalah yang akan dipecahkan sehingga masalah tersebut menjadi jelas batasan, kedudukan, dan alternatif cara untuk memecahkannya. Perumusan masalah juga berarti pertanyaan mengenai suatuobjek secara tertulis, sehingga dapat diketahui faktor-faktor yang berhubungan dengan objek tersbut.

b. Penyusunan Kerangka Berpikir/ Dasar Teori
     Penyusunan Kerangka berpikir merupakan argumentasi yang menjelaskan hubungan antara berbagai faktor yang berkaitan dengan objek dan dapat menjawab permasalahan.
Keterangan keterangan dalam menyusun suatu dasar teori dapat diperoleh dari buku-buku laporan hasil penelitian orang lain. Wawancara dengan pakar, atau melalui pengamatan langsung (observasi) di lapangan. Dasar teori berguna sebagai dasar menarik hipotesis.

c. Penarikan Hipotesis
     Hipotesis adalah jawaban sementara atau dugaan terhadap permasalahan atau pertanyaan yang diajukan berdasarkan kesimpulan kerangka berpikir/dasar teori. Dikatakan sebagai jawaban sementara karena hipotesis ini baru mengandung kebenarannya yang bersifat logis dan teoritis. Kebenarannya belum bersifat empiris, karena belum terbukti melalui eksperimen.

d. Eksperimen/Percobaan
     Untuk menguji hipotesis dapat dilakukan dengan melakukan observasi dan percobaan atau eksperimen. Dari eksperimen atau percobaan tersebut akan diperoleh data. Data inilah yang akan dianalisa untuk memudahkan penarikan kesimpulan.
Dalam melakukan eksperimen diperlukan beberapa variabel penelitian. Variabel penelitian adalah faktor-faktor yang berpengaruh dalam suatu eksperimen. Variabel penelitian tersebut ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari. Dengan adanya variabel penelitian akan diperoleh informasi mengenai faktor-faktor yang berpengaruh dalam eksperimen sehingga lebih mudah untuk menarik kesimpulan.
Jenis-jenis penelitian sebagai berikut:
·         Variabel Bebas adalah variabel yang sengaja dibuat tidak sama dalam eksperimen.
·         Variabel Terikat adalah variabel yang muncul akibat perlakuan dari variabel bebas.
·         Variabel Kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.

e. Analisis Data
Data diperoleh dari hasil eksperimen. data hasil eksperimen dibedakan menjadi 2:
1. Data kualitatif yaitu data yang tidak disajikan dalam bentuk angka tetapi dalam bentuk  deskripsi. Contoh data ciri morfologi.
2. Data kuantitatif yaitu data yang disajikan dalam bentuk angka. Contoh data hasil pengukuran tinggi batang suatu tanaman. Dta kuantitatif harus diolah dalam bentuk tabel, grafik, atau diagram sehingga mudah dipahami orang lain.

f. Penarikan Kesimpulan
     Penarikan kesimpulan harus mengacu pada hasil eksperimen. Kesimpulan dari suatu penelitian harus diambil berdasarkan semua data yang diperoleh. Penarikan kesimpulan bukan berdasarkan hasil rekayasa atau kkeinginan peneliti. Bukan pula untuk menuruti kemauan pihak tertentu dengan cara memanipulasi data. Kesimpulan harus memiliki hubungan yang jelas dengan permasalahna dan hipotesis. Ada 2 kemungkinan yang ada dalam pengmbilan kesimpulan, yaitu hipotesis diterima dan hipotesis ditolak.

2. Metode Non Ilmiah
Ada beberapa pendekatan metode non ilmiah yang banyak digunakan, yaitu; pendapat otoritas, pengalaman, penemuan secara kebetulan dan coba-coba (Trial and Error), metode a priori dan sebagainya.
a. Pendapat Otoritas
     Pendapat otoritas ilmiah berasal dari orang-orang yang biasanya telah menempuh pendidikan formal tertinggi atau orang yang telah mempunyai pengalaman kerja ilmiah dalam suatu bidang/ilmu. Pendapat-pendapat mereka sering diterima orang tanpa diuji; selalu dipandang benar.
     Kadang-kadang ada pendapat yang tidak benar namun karena merupakan pendapat orang yang mempunyai wewenang, orang awan menganggap pendapat itu suatau kebenaran. Sejarah membuktikan bahwa sebelum diperkenalkan teori Copernicus, orang percaya bahwa matahari adalah satelit dari bumi. Bumi adalah pusat dari alam semesta. Copernicus dan kawan-kawanya dengan gigih membuktikan teori baru yang sekarang dipercaya kebenarannya bahwa sebenarnya bumi dan satelit-satelit yang lainya berbutar mengelilingi matahari. Ini sekaligus mengakhiri teori salah yang telah sekian lama selalu dianggap benar karena teori itu berasal dari orang yang memiliki wewenang.

b. Pengalaman
     Untuk memperoleh sesuatu yang mereka inginkan manusia seringkali menggunakan pengalaman-pengalamannya. Contoh misalnya anak kecil kerapkali menggunakan pengalaman-pengalamannya untuk mendapatkan sesuatu yang dikehendaki dari orang tuanya. Misalnya; anak kecil menggunakan pengalamanya bahwa kalau ia selalu patuh terhadap orang tua dan berprestasi selalu mendapat ganjaran dari orang tuanya. Sebaliknya, kalau ia tidak patuh dan tidak berprestasi ia kena marah. Dengan pengalaman-pengalaman seperti itu, anak-anak cenderung patuh dan ingin mendapatkan prestasi yang setinggi-tingginya agar memperoleh pujian dan ganjaran dari orang tuanya.
     Pengalaman memang kadang-kadang banyak membantu. Tetapi jika tidak digunakan secara kritis bisa merugikan. Anak kecil yang terbiasa rakus kalau di rumah ; Selalu memilih kue-kue yang besar waktu ibunya membagi kue-kue kemungkinan anak itu akan memilih hadiah yang dibungkus dalam bungkusan yang lebih besar meskipun mungkin isinya barang yang tak berharga.

c. Penemuan Coba-coba ( Trial and Error )
     Penemuan secara kebetulan banyak terjadi dan banyak diantaranya sangat berguna, Misalnya, Newton menemukan hukum grafitasi bumi waktu ia secara kebetulan melihat buah apel yang jatuh. Archimedes, menemukan dalil Archimedes yang sangat terkenal  itu sewaktu ia mandi berendam dalam suatu bak yang penuh air. Ada seorang penderita malaria yang secara kebetulan menemukan obat penyakitnya pada waktu mandi dikolam yang berisi air pahit yang berasal dari kulit pohon kina yang pohonya tumbang ke dalam parit. Penemuan-penemuan seperti itu di peroleh tanpa rencana, tidak pasti, dan tidak melalui langkah-langkah yang sistimati dan terkendali.

d. Metode A Priori
     Metoda A Priori juga disebut metoda intuisi. Dalam pendekatan ini orang menentukan pendapat mengenai sesuatu berdasar atas pengetahuan yang langsung ( didapat dengan cepat tanpa proses dan pemikiran yang matang). Dalil-dalil dan kesimpulan yang diterima menurut metode tersebut semata-mata berdasar alasan yang tidak dipertimbangkan dengan pengalaman.

Shaugnessy dan zechmeister (1997) membahas perbedaan metode ilmiah dan non ilmiah yang di gambarkan pada tabel di bawah ini :



Pendekatan Ilmiah :
·         Perumusan masalah jelas dan spesifik.
·         Masalah merupakan hal yang dapat diamati dan diukur secara empiris
·         Jawaban permasalahan didasarkan pada data
·      Proses pengumpulan dan analisis data, serta pengambilan keputusan berdasarkan logika yang benar.
·         Kesimpulan yang didapat siap/terbuka untuk diuji oleh orang lain.

Pendekatan Non Ilmiah :
·         Perumusan masalah yang kabur atau abstrak.
·         Masalah tidak selalu diukur secara empiris dan dapat bersifat supranatural/dogmatis.
·         Jawaban tidak diperoleh dari hasil pengamatan data di lapangan.
·         Keputusan tidak didasarkan pada hasil pengumpulan data dan analisis data secara logis.
·         Kesimpulan tidak dibuat untuk diuji ulang oleh orang lain.

Perbedaan Penelitian Berdasarkan Keilmiahan :
·       Penelitian Ilmiah
Menggunakan kaidah-kaidah ilmiah (Mengemukakan pokok-pokok pikiran, menyimpulkan dengan melalui prosedur yang sistematis dengan menggunakan pembuktian ilmiah/meyakinkan. Ada dua kriteria dalam menentukan kadar/tinggi-rendahnya mutu ilmiah suatu penelitian yaitu:
1. Kemampuan memberikan pengertian yang jelas tentang masalah yang diteliti.
2. Kemampuan untuk meramalkan : sampai dimana kesimpulan yang sama dapat dicapai apabila data yang sama ditemukan di tempat/waktu lain

·         Penelitian non ilmiah
Berdasarkan Spesialisasi Bidang (ilmu) garapannya. Sebagian penelitian yang non ilmiah didapati pada bidang garapan sebagai berikut :
1. Bisnis (Akunting, Keuangan, Manajemen Pemasaran)
2. Komunikasi (Massa, Bisnis, Kehumasan / PR, Periklanan)
3. Hukum (Perdata, Pidana, Tatanegara, Internasional)
4. Pertanian (agribisnis, Agronomi, Budi Daya Tanaman, Hama Tanaman)
5. Teknik, Ekonomi (Mikro, Makro, Pembangunan), dll.

C. Karakteristik Metode Ilmiah Dan Non Ilmiah
1. Metode Ilmiah
     Metode ilmiah bergantung pada karakterisasi yang cermat atas subjek investigasi. Dalam proses karakterisasi, ilmuwan mengidentifikasi sifat-sifat utama yang relevan yang dimiliki oleh subjek yang diteliti. Selain itu, proses ini juga dapat melibatkan proses penentuan (definisi) dan pengamatan-pengamatan yang dimaksud seringkali memerlukan pengukuran dan perhitungan yang cermat. Proses pengukuran dapat dilakukan terhadap objek yang tidak dapat diakses atau dimanipulasi seperti bintang atau populasi manusia. Hasil pengukuran secara ilmiah biasanya ditabulasikan dalam table. Digambarkan dalam bentuk grafik atau dipetakan dan diproses dengan penghitungan statistika seperti korelasi dan regresi.
Umumnya terdapat empat karakteristik penelitian ilmiah :
·       Sistematik, berarti suatu penelitian harus disusun dan dilaksanakan secara berurutan sesuai pola dan kaidah yang benar, dari yang mudah dan sederhana sampai yang kompleks.
·   Logis. Suatu penelitian dikatakan benar bila dapat diterima akal dan berdasarkan fakta empirik. Pencarian kebenaran harus berlangsung menurut prosedur atau kaidah bekerjanya akal yaitu logika. Prosedur penalaran yang dipakai bias dengan prosedur induktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan umum dari berbagai kasus individual (khusus), atau prosedur deduktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan yang bersifat khusus dari pernyataan yang bersifat umum.
·   Empirik. Artinya suatu penelitian yang didasarkan pada pengalaman sehari-hari, yang ditemukan atau melalui hasil coba-coba yang kemudian diangkat sebagai hasil penelitian. Landasan empirik ada tiga yaitu :
a). Hal-hal empirik selalu memiliki persamaan dan perbedaan (ada penggolongan atau perbandingan satu sama lain).
b). Hal-hal empirik selalu berubah-ubah sesuai dengan waktu.
c). Hal-hal empirik tidak bisa secara kebetulan,melainkan ada penyebabnya.
·         Replikatif. Artinya suatu penelitian yang pernah dilakukan harus di uji kembali oleh peneliti lain dan harus memberikan hasil yang sama bila dilakukan dengan metode, kriteria, dan kondisi yang sama. Agar bersifat replikatif, penyusunan definisi operasional variable menjadi langkah penting bagi seorang peneliti.

2. Metode Non Ilmiah
·      Pemecahan masalah  hanya berdasarkan pada pendapat atau anggapan dari para ahli pikir atau dari para penguasa yang dianggap benar. Padahal anggapan itu belum tentu dapat dibuktikan kebenarannya.
·         Sifat penelitiannya tidak dapat diulang
·         Observasi gejalanya tidak terkontrol dan seadanya
·         Tidak menggunakan metode atau kaidah-kaidah ilmiah.
·         Masalah tidak selalu dapat diukur secara empiris.
·         Jawaban tidak berdasarkan atas data.
·         Keputusan tidak berdasarkan logika yang benar.
·         Kesimpulan yang dihasilkan tidak untuk diuji ulang oleh orang lain

D. Ciri-ciri Metode Ilmiah Dan Non Ilmiah
1. Metode ilmiah
·         Purposiveness, fokus tujuan yang jelas;
·         Rigor, teliti, memiliki dasar teori dan disain metodologi yang baik;
·         Testibility, prosedur pengujian hipotesis jelas
·         Replicability, Pengujian dapat diulang untuk kasus yang sama atau yang sejenis;
·         Objectivity, Berdasarkan fakta dari data aktual : tidak subjektif dan emosional;
·         Generalizability, Semakin luas ruang lingkup penggunaan hasilnya semakin berguna;
·         Precision, Mendekati realitas dan confidence peluang kejadian dari estimasi dapat dilihat.
·         Parsimony, Kesederhanaan dalam pemaparan masalah dan metode penelitiannya.

2. Metode Non Ilmiah
Penelitian non ilmiah adalah penelitian yang bercorak subyektif, yang mempunyai ciri-ciri :
·         Dilakukan tidak sistematik.
·     Data yang dikumpulkan dan cara pengumpulan data tersebut bersifat subyektif, yang sarat dengan muatan emosi dan perasaan dari si peneliti.
·         Berdasarkan akal sehat(common sense)
·         Prasangka
·         Pendekatan intuitif(dorongan hati)
·         Penemuan yang sifatnya kebetulan dan coba-coba
·         Pendapat otoritas ilmiah, kritis dan kewibawaan

E. Contoh Penelitian Metode Ilmiah Dan Non Ilmiah
1. Metode Ilmiah
1.      Observasi Awal
Pengaruh tingkah laku manusia terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan

2.      Rumusan Masalah
   1. Apakah tingkah laku manusia berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan ?
    2. Apakah perbedaan antara tumbuhan yang mendapatkan perawatan dengan baik dengan tumbuhan yang tidak dirawat oleh manusia ?

3.      Perumusan Hipotesis
Kemungkinan tumbuhan akan tumbuh dengan subur oleh perawatan yang dilakukan manusia

4.      Eksperimen
             a. Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh tingkah laku manusia terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
            b. Alat dan bahan untuk melakukan eksperimen antara lain :
·         2 buah pot dengan ukuran yang sama
·         2 buah tanaman yang sama jenis dan ukurannya
·         Pupuk
·         Air
·         Tanah
·         Alat tulis
             c. Cara Kerja :
·         pot 1 diisi tanah, pupuk, tanaman kemudian disiram
·         pot 2 diisi tanah, tanpa diberi pupuk, tanaman kemudian disiram
·         Perlakukan tanaman pada pot 1 dengan baik dengan cara menyiramnya secara teratur sedangkan tanaman pada pot 2 biarkan tanpa melakukan perawatan apapun
·         Amati dan bandingkan kedua tanaman dalam masing-masing pot mulai dari batang, daun dan bunganya

5.        Analisis Hasil
·     Tanaman pada pot 1 tumbuh dengan subur baik pada bagian batang, daun dan bunganya.
·         Tanaman pada pot 2 tampak layu dan tidak tumbuh dengan baik pada bagian daun, batang dan bunganya
6.      Kesimpulan
Berdasarkan eksperimen dan hasil yang diperoleh dapat ditarik kesimpulan jika tingkah laku manusia sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

2. Metode Non Ilmiah
Minggu pagi kelabu
Kuberjalan tiada tentu
Angin sejuk menerpa rambutku
Baawa aku ketepi jalan itu
Bus berhenti tepat didepanku
Ku melangkah naik, lalu duduk dibangku
Kubuka jendela kaca
Pandanganku lempar keluar sana
Mataku terbelalak
Saat melihat balihonya
Ya, itu dia
Dia yang membuatku seperti ini
Dia yang menghancuurkan hidupku
Dia yang porak-porandakan keluargaku
Karena dia kami miskin
Karena dia kami melarat
Ku gapai wajahnya
Kucakar dia dengan kuku-kukuku
Hahahahaha
Aku ketawa penuh kepuasan







Sumber :






No comments:

Post a Comment